Pages

Sabtu, 05 September 2009

jogjaku sayang jogjaku malang

Bumi Mataram Nan Indah
Kudengar dan kurasa
Ketika raja pagi menyinari
Dengan bentangan hijau di sunyi
Dan wewangian bunga berseri
Lautan nan biru
Menghampar luas di bilih
Deburan ombak menghantam
Kian menerenyuh hati
Saat surya telah kembali
Lampi-lampu pioner beriri hati
Bercerah-cerah menyingkirkan gelap yang sunyi
Bersama pelita-pelita negeri
Kala itu pula aku ada
Beriring canda tawa ria gembira
Nyanyian serta harmonika kehidupan
Menyaksikan ini; keindahan
Puluhan kebudayaan tersimpan
Ratusan sejarah terkenang
Terunjam oleh ribuan peristiwa terkelar
Di sini; Di Jogja; Bumi Mataram
Bersama dengan cinta yang kian membunga
Ku buka semangat ini
Bersama dengan keceriaan hati
Kurasakan ketenangaan; di sini
Genuruh rerintihan dan tangis
Kian mengiris memecah kehening
Kali ini rentangan nyawa
Yang selalu menambah merajalela
Gempa gempita gemparkan Jogja
Menarik rontoh jiwa dan raga
Rela atau tidak
Tetap akan tenggelam bersamanya
Anak adam berseraka bak sampah yang tak berguna
Darah terus menghujam tanpa henti
Gedung-gedung kokoh pun hancur
Dan reruntuhan menumpuk gunung
Keindahan yang sempat menghibur
Hampir tak terrbatas
Kekayaan sejarah dan budaya
Hancur luka dengan sekeja
Oh.....Jogjaku sayng nan malang
Sekarang tinggal luka kelabu
Luka-luka yang menggayungi batin
Luka-luka menantang kenyang
Perlahan diri ini lunglai tak berdaya
Tak kuasa menyaksikan hancurnya alan Jogja

Di depan reruntuhan
Kami menanti keringnya air mata
Perih, pedih dan pelih terasa
Karena kehilangan saudara
Tangis durja menyayat hati
Bila semunya harus delamanya pergi
Kini foto-fotomu terkenang
Menjanjikan kemesraan yang tertunda
Karna bencana yang membawa duka
Runtuh lunglai karena bencana
Kami tetap berdiri dan berusaha
Menyembuhkan luku jiwa dan raga
Yang ditinggalkan oleh reruntuhan gempa
Darah yang merah saksi sejarah
Sakit,lapar dan sedih adalah penghias
Rumah sakit raga dan jiwa peneh
Tanpa malu isak ini meletus keras
Jarum0jarum runcing yang digalakan
Tetap kami tunggu
Karan penderitaan tidak hanya sampai disini
Dan tidak hanya didalam hati
Gubuk kepang tempat teduh
Yang penuh dengan kekurangan dan penderitaan
Hanyasenyum bayi mungil yang dapat
Hapuskan kesusahan dan kegaduhan
Kami tahu keresahan ini
Kami pun ingat
Hidup tidak untuk direnungi
Hidup harus dilandasi perjuangan
Namun, siapa bisa
Membendung air hina ini
Bila lapar dan sakit mengiringi
Bila kesedihan mewarnai luka hati
Harta,tahta dan wanita
Sekarang tak berlaku lagi
Hanyalah semangat yang harus dikobarkan
Untuk bangkit kembali
Jagjaku, harapanku
Bangkitlah, kami menginginkan
Hapuskan rintihan dan keputusasaan
Setelah rasa kehancuran dan kehilangan
Dari sini; kuingin kembali
Keindahan yang sempat hancur bersamanya
Kemegahan yang sempat musnah ditelannya
Dan kecintaan yang sempat hilang dan pergi bersamanya
Kami;
Di bukut nan tinggi
Di pinggir samudra yang sepi
Serta dihati yang sunyi
Mengharapkan hanya untukmu
Jogjaku, bangkitlah read more.... my soul: September 2009

yang tertunda

melangkah dengan keyakinan dan doa niscaya akan ada kepastian mungkin mimpi atau harapan anda akan menjadi wujud dan nyata read more.... my soul: September 2009